Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan bahwa latihan untuk menanggapi ancaman nuklir Korea Utara akan dimasukkan dalam latihan tahunan Ulchi untuk pertama kalinya pada tahun ini, dan menyerukan partisipasi menyeluruh dari warga sipil, pemerintah hingga militer.

Memimpin rapat Kabinet saat latihan Ulchi yang dimulai pada hari Senin (21/08), Yoon mengatakan bahwa latihan yang akan berlangsung selama 4 hari di seluruh negeri itu, merupakan latihan untuk menghadapi perang secara menyeluruh, seperti pemeliharaan fungsi-fungsi negara, dukungan untuk operasi militer, dan stabilitas mata pencaharian warga sipil.

Yoon menyerukan upaya untuk meningkatkan kapasitas negara dengan munculnya berita palsu untuk menggiring opini, perang non-konvensional yang disertai dengan perang psikologis dan terorisme, perang siber, serta perang reguler yang melibatkan ancaman nuklir.

Mengumumkan pelatihan untuk menanggapi ancaman nuklir Korea Utara yang juga akan diadakan untuk pertama kalinya pada tahun ini, Yoon mendesak para pejabat untuk mengenalkan sistem peringatan nuklir ke publik dan rencana aksi, serta memeriksa kemampuan negara dalam mengelola bantuan hingga perawatan publik.

Presiden menyerukan peningkatan perlindungan terhadap serangan Korea Utara terhadap fasilitas utama negara, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan jaringan komunikasi.

Saat memimpin sidang Dewan Keamanan Nasional, Yoon menekankan bahwa perdamaian dipertahankan bukan melalui pengemis sepihak atau niat baik, melainkan dengan kekuatan yang luar biasa.

Dengan latihan gabungan Ulchi Freedom Shield bersama AS yang saat ini sedang berlangsung, Yoon berjanji untuk secara tegas membalas segala bentuk provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara.

[Photo : YONHAP News]