Korea Utara secara resmi mengumumkan pembukaan perbatasan negaranya pada hari Senin (28/08) setelah tiga tahun tujuh bulan sejak merebaknya pandemi COVID-19. 

Dengan pembukaan kembali perbatasannya, Korea Utara telah mengakhiri larangan terhadap warganya yang tinggal di luar negeri, termasuk diplomat dan mereka yang melanjutkan studi di luar negeri untuk kembali ke negara tersebut.

Sebuah penerbangan Air Koryo dari Pyongyang juga telah mendarat di Beijing, Cina dan membawa sejumlah warga negaranya, termasuk Duta Besar untuk Cina yang terjebak di Cina akibat penutupan perbatasan selama bertahun-tahun.

Penerbangan internasional jalur Pyongyang - Beijing juga telah disetujui untuk beroperasi selama tiga kali seminggu secara rutin, sementara Air Koryo juga membuka kembali penerbangannya ke Vladivostok, Rusia.  

Ini adalah penerbangan khusus hanya untuk warga Korea Utara untuk membawa pulang orang-orang setelah bertahun-tahun terjebak di luar negeri. 

Markas Besar Pencegahan Epidemi Darurat Negara di Korea Utara mengambil keputusan tersebut karena tingkat karantina disesuaikan kembali seiring dengan kondisi penularan pandemi yang sudah mereda.

Surat kabar Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, pada hari Minggu (27/08) juga mengabarkan bahwa warga yang pulang akan menjalani observasi medis di fasilitas karantina selama satu pekan.

Para pakar Korea Selatan urusan Korea Utara mengharapkan rezim Pyongyang memungkinkan untuk memulihkan secara bertahap pertukaran tingkat sipil, termasuk masuknya turis asing dalam jumlah besar, serta pelancong warga negara Cina ke negaranya. 

Lalu lintas kereta dan kapal kargo perlahan juga sudah mulai meningkat selama setahun ini. Terlebih pembukaan perbatasan negara itu diperkirakan akan lebih meningkat di tengah Asian Games di Hangzhou, Cina yang akan diikuti oleh Korea Utara, yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan depan.

[Photo : YONHAP News]