Kementerian Pertahanan Korea Selatan menilai bahwa lebih dari seribu kontainer yang memuat senjata dan telah dikirim ke Rusia, setara dengan ratusan ribu peluru.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan pada hari Senin (16/10) memastikan bahwa, pengiriman kontainer oleh Korea Utara adalah fakta, seperti yang diungkapkan oleh Amerika Serikat (AS) mengenai kemungkinan transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia pada minggu lalu.

Sebelumnya, Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional (NSC) Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari Jumat (13/10) waktu setempat, bahwa Korea Utara telah mengirimkan lebih dari seribu peti kemas peralatan militer dan amunisi ke Rusia yang digunakan dalam perang dengan Ukraina.

Melihat foto yang dirilis oleh Washington, terdapat sebuah kapal Rusia melakukan perjalanan ke wilayah timur negara itu pada bulan lalu setelah memuat kontainer di pelabuhan Rajin, Korea Utara. Kontainer tersebut kemudian diangkut dengan kereta api ke depot amunisi dekat wilayah Tikhoretsk di barat daya Rusia, sekitar 290 kilometer dari perbatasan Ukraina. 

Pengiriman tersebut merupakan bentuk pelanggaran Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1874 yang melarang semua ekspor senjata ke Korea Utara, serta pasokan senjata dan bahan-bahan terkait dari Korea Utara melalui kapal.

Kirby mengatakan bahwa Washington mengecam Korea Utara dalam menyediakan senjata ke Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina dan membunuh warga sipil. Ditambahkan bahwa AS akan menerapkan sanksi tambahan bagi pihak yang membantu perdagangan senjata antara Korea Utara dan Rusia ke depan.

[Photo : YONHAP News]