Korea Utara dilaporkan telah menginformasikan Jepang mengenai rencananya untuk meluncurkan satelit antara hari Rabu (22/11) atau Jumat (24/11) mendatang.

Menurut kantor berita Jepang NHK dan Kyodo pada hari Selasa (21/11), Pasukan Penjaga Pantai Jepang telah diinformasikan tentang rencana Pyongyang untuk menetapkan tiga zona bahaya maritim untuk peluncuran tersebut.

Dua dari zona itu berada di perairan lepas pantai barat daya Korea Utara, sementara zona ketiga berada di Samudera Pasifik di sebelah timur Filipina, yang ketiganya berada di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Penjaga Pantai Jepang dilaporkan mendesak kapal-kapal untuk waspada terhadap benda-benda yang jatuh.

Di bawah pedoman Organisasi Maritim Internasional, negara-negara anggota diwajibkan untuk menginformasikan terlebih dahulu setiap rencana latihan militer atau kegiatan lain yang dapat menimbulkan ancaman bagi kapal.

Pemberitahuan itu tampaknya berkaitan dengan upaya Korea Utara untuk meluncurkan kembali apa yang diklaimnya sebagai satelit pengintai militer setelah dua kali gagal pada bulan Mei dan Agustus lalu.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menginstruksikan lembaga pemerintah terkait untuk mengumpulkan informasi tentang rencana tersebut dan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk mendesak Pyongyang agar tidak melakukan peluncuran tersebut.

[Photo : YONHAP News]