Korea Utara memutuskan untuk membubarkan sejumlah departemen yang menangani urusan Korea Selatan di dalam Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara. 

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan bahwa pihaknya harus mengakhiri hubungan dua Korea yang telah terjalin selama hampir 80 tahun, dan mencatatkan Korea Selatan sebagai 'musuh utama yang tidak akan berubah' di dalam konstitusi. 

Media Korea Utara melaporkan sejumlah departemen yang menangani urusan Korea Selatan seperti komisi perdamaian dan unifikasi negara, kantor kerja sama ekonomi bangsa Korea, kantor pariwisata internasional gunung Geumgangsan, akan dibubarkan. 

Kim Jong-un menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah kebijakan baru terhadap Korea Selatan, berdasarkan pengakuan dua Korea sebagai negara masing-masing.

Ditambahkan pula, pasal di konstitusi juga perlu direvisi sesuai dengan perubahan hubungan antardua Korea. 

Menurut Kim, konsep terkait unifikasi, kompromi, satu bangsa, dan lainnya harus dicabut, serta harus mencatatkan di dalam konstitusi bahwa apabila perang terjadi di Semenanjung Korea, maka Korea Utara harus menduduki wilayah Korea Selatan secara menyeluruh.

Kim menginstruksikan untuk melaksanakan proyek pendidikan yang menganggap bahwa Korea Selatan adalah 'musuh utama yang tidak akan berubah'.

Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan mengenai perkembangan situasi terhadap perubahan sikap Korea Utara terkait hubungan dua Korea. 

Namun, kementerian tersebut menganalisis bahwa tanggapan Korea Utara serupa berniat untuk mengalihkan ketidakpuasan intern ke luar dengan meningkatkan rasa permusuhan terhadap Korea Selatan.

[Photo : KBS News]