Industri Korea Selatan mengalami kesulitan secara berturut-turut dalam tahun ini. Setelah pandemi COVID-19 dan perang Ukraina, risiko rantai pasokan global membesar dan negara-negara cenderung mengambil kebijakan industri yang mengutamakan kepentingan masing-masing.
Perebutan hegemoni antara Amerika Serikat dan Cina yang semakin intensif membuat AS menerapkan sanksi terhadap industri teknologi canggih, sementara Cina mempersenjatai sumber dayanya. Risiko rantai pasokan seperti itu telah menjadi hal yang konstan, dan bukan variabel dalam perekonomian Korea Selatan.
Akibat resesi yang disebabkan oleh tingginya suku bunga, inflasi, dan harga minyak, perekonomian negara-negara penting bertumbuh di kisaran 1 hingga 2% di tahun ini. Sejalan dengan hal tersebut, laba operasional Samsung Electronics pada kuartal pertama dan kedua turun di bawah 1 triliun won untuk pertama kalinya dalam 14 tahun sejak krisis keuangan. SK Hynix juga membukukan defisit sebesar 8 triliun won hingga kuartal ketiga tahun 2023.
Tren seperti reorganisasi rantai pasokan global, risiko geopolitik, dan resesi ekonomi tersebut diperkirakan akan terus berlanjut, sehingga meningkatkan kekhawatiran terhadap perekonomian Korea Selatan.
Photo : YONHAP News
Pilihan Editor
Politik
2024-03-19 14:40:05
Olahraga
2024-03-14 15:36:42
Ekonomi
2024-02-02 14:21:28