Jepang akhirnya mulai membuang air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut pada tanggal 24 Agustus lalu. Air limbah radioaktif itu muncul ketika Jepang menanggulangi kecelakaan PLTN Fukushima yang dihantam tsunami pada Maret tahun 2011 silam.

Pemerintah Jepang memutuskan pembuangan air limbah itu karena kehabisan ruang pada tempat penyimpanannya, dengan masuknya air tanah dan hujan setiap hari.

Air yang terkontaminasi radioaktif mengandung berbagai zat radioaktif, termasuk cesium. Namun Jepang mengklaim air tersebut aman karena telah diolah dan dibuang melalui fasilitas pemrosesan cairan tahap lanjutan yang disebut ALPS.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pun mengizinkan rencana pemerintah Jepang karena telah melalui tahap uji dengan standar internasional dan dampaknya dinilai sangat kecil bagi manusia dan lingkungan.

Dalam tahun 2023, sekitar 23,4 juta ton air terkontaminasi radioaktif telah dibuang ke laut dalam 3 tahapan. Pembuangan keempat dijadwalkan berlangsung pada bulan Februari tahun depan dan lebih dari 1,34 juta ton air yang terkontaminasi akan dibuang ke Samudera Pasifik selama 30 tahun ke depan atau lebih.

Photo : YONHAP News

1. Korsel, AS, dan Jepang Membuka Era Kolaborasi Baru

2. Hubungan Bilateral Korsel dan Jepang Berangsur Membaik

3. Hubungan Antar-Korea Memburuk di Tengah Keberlanjutan Provokasi Korut

4. Partai Berkuasa dan Oposisi Hanya Fokus pada Perjuangan Ideologi dan Abaikan Kepentingan Rakyat

5. Ekonomi Korsel Merosot Akibat Memburuknya Sektor Industri

6. Jepang Memulai Pembuangan Air Limbah Radioaktif PLTN Fukushima

7. Badan Urusan Warga Negara Korea Selatan di Luar Negeri Didirikan

8. Korsel Kembali Terpilih Sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB

9. Keberhasilan Roket Nuri Menjaminkan Era Antariksa Bagi Korsel

10. Musisi Klasik, Sastrawan, Hingga Penari Asal Korsel Mendapat Perhatian Dunia