Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Musik Permainan Tari Kipas / Musik dari Tari Cheoyongmu / Sinawi

#Citra Musik Korea l 2018-10-24

Citra Musik Korea


Musik Permainan Tari Kipas

Jika kita mengingat tari-tarian tradisional dari Korea, kemungkinan banyak di antara kita yang membayangkan tari kipas atau Buchaechum. Para penari wanita yang mengenakan pakaian Hanbok berwarna terang membuka dan menutup kipas dengan menggunakan dua tangan. Para penari membentuk formasi gunung, laut, bunga, dll, dan menampilkan pertunjukan yang sangat mengagumkan. Meskipun cukup dikenal, sebenarnya tari kipas belum terlalu lama diciptakan. Tarian ini diciptakan oleh penari Kim Baek-bong pada tahun 1954. Pada awalnya, tari kipas ditampilkan oleh seorang penari saja. Namun, setelah penampilan tari kipas dalam Olimpiade Meksiko 1968 sebagai karya kelompok seni tradisional Korea, tarian itu dikembangkan sebagai tari berkelompok, dan kemudian menjadi tari yang mewakili Korea. 


Untuk mengiringi tarian ini biasanya menggunakan lagu rakyat dari Provinsi Gyeonggido, seperti lagu ‘Taepyeongga’ dan ‘Changbu Taryeong’. 


Musik dari Tari Cheoyongmu

Di antara tari tradisional yang sampai saat ini ditampilkan, tari yang memiliki sejarah paling panjang adalah tari Cheoyongmu. Sekitar 1.100 tahun yang lalu menjelang akhir Silla Bersatu, raja mengadakan perjalanan ke laut timur. Pada waktu itu, kabut terlalu tebal sehingga ia tidak mampu meleihat daerah sekitarnya. Para pejabat pemerintah mengatakan fenomena tersebut merupakan sinyal buruk dari raja naga laut, sehingga mereka harus menghiburnya dengan melakukan kegiatan yang baik. Setelah itu, raja memerintahkan untuk membangun kuil di sekitarnya. Kabut akhirnya hilang dan raja naga laut timur membawa putra-putranya ke hadapan raja. Putra-putra raja naga laut memainkan musik untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada raja. Salah satu di antara putra raja naga laut memutuskan untuk tetap tinggal di Silla. Dia tidak lain adalah Cheoyong. 


Pada suatu hari saat Cheoyong pulang ke rumah dia melihat sosok hantu yang menularkan penyakit tidur di sisi istrinya. Cheoyong tidak mengusir hantu jahat itu, namun justru melantunkan lagu yang menceritakan kisah yang ia alami sambil menari. Hantu jahat itu terkagum-kagum pada keberanian dan kebaikan hati Cheoyong, sehingga dia meminta maaf kepada Cheoyong dan berjanji tidak akan menampakkan diri di tempat yang tampak wajah Cheoyong. Setelah itu, masyarakat menempelkan gambar berwajah Cheoyong di depan pintu gerbang untuk mengusir sosok hantu. Lagu yang Cheoyong lantunkan dikenal sebagai Lagu Cheoyongga. Lagu itu disampaikan hanya dengan lirik saja tanpa menggunakan irama. Tari Cheoyongmu kemudian berubah menjadi tari istana yang ditampilkan oleh lima orang penari dengan mengenakan topeng Cheoyong. 


Sinawi

Di antara lukisan pesta istana di era Joseon, terdapat banyak lukisan yang menggambarkan tari Cheoyongmu. Dalam upacara pengusiran hantu jahat yang ditampilkan pada hari terakhir dalam satu tahun, tarian tersebut biasanya akan ditampilkan. Tari Cheoyongmu yang dibawakan oleh lima orang penari disebut sebagai 'Obang Cheoyongmu.' Obang berarti limah arah, yaitu timur, barat, selatan, utara dan pusat. Para penari mengenakan pakaian dengan lima warna yang melambangkan arah masing-masing, yaitu biru, putih, merah, hitam dan kuning. Mereka kemudian mengenakan topeng Cheoyong untuk menari Cheoyongmu dengan aktif. Tari Cheoyongmu mendapat pengakuan dari sisi sejarah, sehingga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia UNESCO tahun 2009 lalu. 


Di kalangan sipil, ada tarian yang maksud dan tujuannya mirip dengan Cheoyongmu. Leluhur Korea percaya bahwa unsur jahat atau kemalangan dapat mempengaruhi dunia manusia. Ketika ada upacara mengusir kejahatan, para dukun akan menarikan sebuah tarian untuk menghilangkan kemalangan tersebut. Tarian itu berkembang dengan luas menjadi tari Salpuri. Tari Salpuri ditampilkan oleh penari yang mengenakan pakaian putih dengan selendang putih yang panjang. Gerakan tari itu terasa tenang, namun gerakan selendang yang bergerak di udara terlihat cukup indah. Ketika tari Salpuri disajikan, pemusik akan menampilkan lagu 'Sinawi' yang menggunakan irama shamanisme dari bagian selatan Semenanjung Korea. Irama tersebut ditetapkan sebagai warisan budaya lisan dan tak benda nasional nomor 97. 

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >