Hingga Selasa (15/02), masih terdapat 50 warga negara Korea Selatan yang memilih bertahan dan tak ingin dievakuasi dari Ukraina meski kemungkinan invasi Rusia semakin meningkat.

Merespon situasi ini, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan pada Selasa (15/02), bahwa pihaknya tengah mencari langkah mengamankan 50 WN Korsel yang tidak ingin meninggalkan Ukraina dan pindah ke tempat yang lebih aman dengan terus membujuk mereka untuk dievakuasi. 

Sampai Selasa (15/02), masih terdapat 197 orang warga Korea Selatan yang masih tinggal di Ukraina, dan jumlahnya akan menyusut hingga 170 orang pada Rabu (16/02) mendatang. 

Sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan Level 4 "Jangan Bepergian" ke Ukraina mulai tanggal 13 Februari waktu Korea. 

Apabila seseorang warga negara Korsel tidak mengevakuasi diri dari negara dimana peringatan larangan perjalanan dikeluarkan atau mengunjunginya tanpa izin, maka warga negara tersebut dapat dihukum menurut undang-undang terkait. 

Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Ukraina pun akan mengoperasikan bus yang bertolak dari Kyiv ke Lviv sekali sehari pada tanggal 15-18 Februari. Bus tersebut akan bermoda menuju ke negara sekitarnya seperti Polandia, Romania, dan lain-lain. 

Pemerintah Korsel juga tengah mempertimbangkan pengiriman pesawat angkut militer apabila situasi darurat terjadi.