Ada kemungkinan, sejumlah negara di kawasan Timur Jauh termasuk Korea Selatan, Korea Utara dan Jepang, menjadi korban akibat radioaktif yang terpancar dari bekas kapal selam nuklir berbendera Rusia. Dalam wawancara dengan harian Isvestia Rusia, anggota majelis rendah Rusia Boris Reznik menyatakan, diantara bekas 75 kapal selam nuklir Rusia, 45 buah masih terbengkalai di pelabuhan kawasan Timur Jauh tanpa pencabutan bahan nuklir, maka sangat diperlukan tindakan darurat untuk mencegah pemancaran radioaktif. Sehubungan dengan hal tersebut, sejumlah badan pemeliharaan lingkungan hidup meminta tindakan terpadu dan negara-negara EU meminta mengajukan dukungan anggaran untuk memroses barang limbah nuklir, namun pihak Rusia tetap menolak hal tersebut.