Reuters melaporkan pada hari Rabu (28/02) dengan mengutip para ahli luar negeri bahwa perubahan orbit satelit pengintai pertama yang diluncurkan oleh Korea Utara tahun lalu telah terdeteksi.

Ahli satelit Marco Langbruck di Universitas Teknologi Delft di Belanda menganalisis dengan mengutip data dari Pusat Operasi Luar Angkasa Gabungan Komando Luar Angkasa AS, bahwa satelit pengintai Korea Utara 'Malligyong-1' meningkatkan jarak perigee dari 488 km menjadi 497 km antara tanggal 19 dan 24 Februari. 

Perigee adalah titik dalam orbit, di mana satelit yang mengorbit paling dekat dengan bumi.

Menurut Langbruck, perubahan orbit 'Malligyong-1' itu ternyata membuktikan satelit tersebut masih beroperasi dan Korea Utara dapat mengontrol satelitnya.

Korea Utara berhasil meluncurkan satelit pengintai militer 'Malligyong-1' pada 21 November lalu setelah itu sejumlah media rezim Korea Utara mengklaim satelit itu telah memotret beberapa lokasi militer dan politik yang sesitif, namun tidak mengumumkan hasil citranya.

Sehubungan dengan hal itu, otoritas militer Korea Selatan sempat menilai 'Malligyong-1' tidak berfungsi dengan baik.

[Photo : YONHAP News]