Media Korea Utara mengatakan pada hari Selasa (19/03) bahwa Kim Jong-un tengah mengawasi sebuah latihan penembakan beberapa peluncur roket "super-besar".

Menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Kim memantau latihan penembakan artileri di wilayah barat rezim itu pada hari sebelumnya, dan menambahkan bahwa latihan tersebut bertujuan untuk mengonfirmasi kekuatan dan kemampuan tempur sistem roket peluncur ganda berukuran 600 milimeter.

KCNA juga memuat sejumlah foto yang menunjukkan enam roket ditembakkan secara bersamaan, dan beberapa foto menunjukkan roket-roket tersebut menghantam sebuah target yang tampaknya merupakan sebuah pulau tak berpenghuni di lepas pantai Kilju di Provinsi Hamgyong Utara.

Laporan itu mengatakan Korea Utara juga melakukan uji coba yang mensimulasikan peledakan di udara dari cangkang sistem peluncur roket pada ketinggian yang telah ditentukan.

KN-25, seperti yang dikenal oleh Korea Selatan dan AS, adalah rudal balistik jarak pendek dan sistem peluncur roket ganda, dan Korea Utara mengklaim bahwa rudal itu mampu mengirimkan hulu ledak nuklir taktis. 

Kim dilaporkan menyerukan kepada pasukannya untuk "secara lebih menyeluruh memenuhi misi mereka untuk memblokir dan menghalangi kemungkinan perang dengan kesiapan yang sempurna, untuk meruntuhkan titik vital musuh dan struktur kekuatan militernya."

Kim juga menekankan pentingnya peluncuran beberapa roket super besar dalam persiapan perang, dan menyerukan untuk terus melakukan modernisasi kemampuan artileri rezim itu. 

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan sebelumnya mengatakan pada hari Senin (18/03), bahwa mereka mendeteksi beberapa rudal balistik jarak pendek yang diluncurkan dari wilayah Pyongyang menuju Laut Timur.

[Photo : YONHAP News]